PENDAHULUAN
Sebagian besar
masyarakat di daerah, terutama masyarakat awam banyak yang setiap minggu
mengadahkan pengajian-pengajian namun sebagian dari mereka tidak tahu banyak
dengan apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat mereka hanya
mendenarkan dan membenarkan apa yang mereka dengar tanpa menilik benar atau
salahkah yang mereka dengar tersebut, namun tidak cukup sampai di situ ternyata
hadits palsu/maudhu’ juga terjadi di shalat jum’at. Di sini akan di coba jelaskan tentang hadits trsebut.
Ø
Asal
Mula Terjadinya Hadis Maudu’
Membahas hadits
maudu’ (palsu) tidaklah baik rasanya tanpa mengetahui asal mulanya hadits
palsu,secara umum ada 3 macam asal mulanya terjadinya hadits palsu:
Pertama : Para
ulama berbeda pendapat tentang kapan mulai terjadinya hadis maudu ini atau
pemalsuan hadis. Namun sejak sepeninggalan Rasulullah SAW dengan dibukukannya
hadis, jenjang waktunya hampir 1 abad. Dari sinilah mulai muncul pemalsuan
hadis atau yang disebut hadis maudu. Namun menurut Ahmad Amin bahwa hadis maudu
terjadi sejak masa Rasulullah masih hidup ketika munculnya golongan syi’ah dan
golongan inilah yang pertama membuat hadis palsu.
Kedua : Usaha
kaum Zindiq yang membenci Islam dan ingin membinasakan umat Islam. Karena
mereka tidak bisa memalsukan Al-Qur’an sehingga mereka memilih untuk membuat hadis
palsu untuk tercapainya tujuan mereka.
Ketiga : Sifat
fanatik buta terhadap bangsa, suku, bahasa, negeri dan pimpinan. Salah satu
tujuan membuat hadis palsu adalah adanya sifat ego fanatik buta serta ingin
menonjolkan seseorang, bangsa, kelompok dan sebagainya. Diantara kepanatikannya
itu ialah golongan Ash-Su’ubiyag yang fanatil terhadap bahasa fersia.
Ø RESUME
Dari
itu semua maka timbul berbagai motif pemalsuan hadits namun dari itu semua di
antaranya adalah senang kepada kebaikan tapi bodoh tentang agama. Ya orang yang
seperti ini sering mengatakan suatu perkataan yang di sandarkan kepada
rasullulah namun apa yang dia katakan tersebut tidak pernah di katakan oleh
rasulluah saw hal semacam ini menyesatkan tapi tak menyesatkan, kenapa seperti
itu ya karena secara matan, hadits tersebut palsu tapi secara makna hadits
tersebut tidak menyesatkan.
Contoh:
قلبكم الى
ىنظر الله ولكن صوركم الى
ينظر لا الله ان
Artinya :
Sesunggunhnya
allah tidak melihat rupamu tetapi allah melihat hati nurani mu.
Siapa yang menyangka bahwa hadits ini
merupakan palsu, yakin semua orang muslim tidak akan ada yang menolak kebenaran
dari konteks tekstual dari hadits palsu ini, namun kembali lagi bahwa nyatanya
bahwa rasulullah tidak pernah mengatakannya, dan di lihat di kitab hadits
manapun tidak akan menemukan hadits ini, kecuali memang di lihat di kumpulan
hadits-hadits palsu.
Nah yang cukup memperihatinkan adalah
bahwa hadits palsu ini telah beredar di masyarakat dan sebagian pun sudah
mempercayainya, dan hadits palsu inipun sudah masuk dalam khutbah-khutbah
jum’at karena memang hadits ini sudah masuk dalam buku-buku yang memuat
kumpulan-kumpulan khutbah jum’at bahkan dengan lantang khotib shalat jum’at
tersebut membacakan hadits ini, semua orang awam bahkan yang memnyewarakan nya
semua telah terbodohi oleh hadits palsu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar